Rabu, 22 Januari 2014

Keselamatan di air

Laut, danau, sungai dan kolam renang adalah lingkungan yang berbahaya
Pernyataan itu sangat benar, namun bukan hanya itu. Air juga bisa menjadi sangat menyenangkan, tempat olahraga yang menyegarkan, tempat bermain yang mengasikkan dan tempat bersantai yang menenangkan. Oleh sebab itu pengetahuan tentang menjaga keselamatan diri saat di air adalah hal yang sangat diperlukan untuk menikmatinya secara maksimal namun tetap aman.
Sebelum mempelajari keselamatan di air, kita perlu memehami benar apakah arti dari “keselamatan” itu. Elemen dasar dari keselamatan antara lain :
  • Peduli pada diri sendiri
  • Peduli pada orang lain
  • Waspada terhadap potensi bahaya
  • Meminimalkan resiko
  • Mencegah terjadinya kecelakaan
  • Membekali diri dengan pengetahuan
  • Mengetahui kapan dan bagaimana harus bertindak saat situasi darurat
Beberapa hal dasar yang merupakan bagian dari keselamatan di air (water safety) adalah :
  1. Mengenal kapasitas tubuh dan kemampuan diri di air
  2. Mengenal potensi bahaya di lingkungan air (laut, danau, sungai, kolam renang)
  3. Mengetahui teknik menyelamatkan diri (survival) di air
  4. Mengetahui teknik menyelamatkan orang lain (rescue) di air
Mengenal kemampuan diri dan potensi bahaya adalah yang paling awal dan paling penting untuk dipelajari. Kedua poin tersebut akan menentukan bagai mana kita bersikap selama di lingkungan air sehingga mampu memperkecil atau kemungkinan terjadinya kecelakaan.
Mempelajari rescue tanpa mengenal kemampuan diri dan potensi bahaya justru akan menjadikan anda korban berikutnya.

Mengenal tubuh dan kemampuan diri

Kapasitas Tubuh
Mengenal kapasitas tubuh disini artinya kita benar-benar mengerti interaksi tubuh kita dengan air. hal ini meliputi :
  • Daya apung (buouyancy) : kenali lebih jauh tentang daya apung anda. Seberapa mengapungkah anda saat paru-paru anda terisi penuh. Seberapa banyak udara di dalam paru-paru saat anda mulai tenggelam.
  • Kecepatan mengapung : Seberapa cepatkah anda mencapai permukaan air saat paru-paru anda terisi penuh
  • Kecepatan tenggelam : Sejauh manakah anda tenggelam setiap anda mengambil napas. Seberapa cepatkah anda tenggelam.
.
Kemampuan diri
Kemampuan diri meliputi management napas, basic water skill, kemampuan renang.
Management napas meliputi :
  • Berapa lama menahan napas saat paru-paru terisi penuh
  • Berapa lama menahan napas saat volume pernapasan (tidal volume) dihembuskan sampai habis
  • Berapa lama bisa berada didalam air menggunakan management napas yang baik
Basic water skill meliputi :
  • Kemampuan mengapung
  • Kemampuan merubah posisi tubuh : terlungkup, terlentang, tegak, miring
  • Kemampuan dasar mendayung : maju, mundur, naik, turun, berputar vertikal maupun horizontal
Kemampuan berenang meliputi :
  • Gaya renang apa saja yang dikuasai : Bebas, dada, punggung, kupu-kupu, miring
  • Kecepatan renang
  • Jarak yang bisa ditempuh
  • Renang tanpa menggunakan 1 atau 2 alat gerak

Keselamatan di sungai

Sungai dapat menjadi sangat berbahaya. Letaknya yang sering berada di dekat pemukiman menyebabkan salah satu lingkungan air yang sering terjadi kecelakaan.
Potensi bahaya yang berada di sungai antara lain :
  • Arus sungai — Arus sering kali lebih kuat dari yang terlihat, bahkan kadang arus di dalam lebih kuat dibanding yang dipermukaan. Hal ini yang mengakibatkan orang salah menilai.
  • Perubahan level air dan kecepatan arus — Hujan lebat di area hulu sungai biasanya akan meningkatkan jumlah air dan kcepatan arus. Keadaan ini kadang tidak kita sadari karena di hilir tidak hujan.
    Sungai yang meluap -- (travelpanamablog.com)
  • Benda-benda yang hanyut atau berada di dasar sungai(strainer) — Benda-benda ini sangat berbahaya ketika kita berenang, menyelam, atau saat terjatuh ke sungai. Batang pohon, batu bahkan sampah dapat melukai kita.
    strainer
    Strainer -- (fish.state.pa.us)
  • Bantaran sungai yang tidak stabil — Terjadi karena gerusan air sungai dan biasanya terletak di bagian luar belokan sungai.
Bantaran tidak stabil
Bantaran tidak stabil -- (www.uprcd.org)
  • Dasar sungai yang tidak rata dan tidak stabil — Batu-batu yang mudah bergerak atau endapan lumpur yang tebal dapat menyulitkan kita saat berenang atau menyebrang sungai.
    Dasar sungai tidak rata
    Dasar sungai tidak rata -- (csmonitor.com)
Untuk menjaga keselamatan saat di sekitar sungai, ada beberapa hal yang menjadi perhatian antara lain :
  • Jangan berdiri terlalu dekat dengan bibir sungai
  • Perhatikan bantaran tempat anda berdiri, apakah cukup stabil ?
  • Hati- hati melangkah di sungai, batu yang licin atau tidak stabil dapat membuat anda terjatuh
  • Jika ingin menyeberang sungai, carilah jembatan. Ini tindakan yang sangat bijaksana
  • Jika tidak ada jembatan, jangan menyeberang sungai jika kedalaman air di atas lutut
  • Jika sedang bermain atau memancing, sering-seringlah memperhatikan awan di sisi hulu sungai. Jika sangat mendung lebih baik meninggalkan sungai segera
  • Jika arus air menjadi lebih cepat atau warna air berubah menjadi keruh kecoklatan segera tinggalkan sungai. Kemungkinan terjadi peningkatan debit air di area hulu
  • Jangan bercanda dan saling dorong saat disungai, batu-batu di sungai dapat mencederai anda
  • Perhatikan selalu anak anda, arus yang kecil menurut anda belum tentu kecil terhadap mereka
  • Jika anda ingin berarung jeram, gunakan peralatan keselamatan yang standard (jaket pelampung, helm) dan didampingi oleh pemandu yang profesional

Hindari cidera dengan pemanasan dan peregangan

Di dalam olah raga renang kadang kita mengalami cidera akibat gerakan otot yang maksimal. Cidera yang biasa timbul adalah kram (muscle cramp) dan terkilir sendi (sprain). Cidera ini sering kali timbul dikarenakan otot belum siap untuk melakukan gerakan – gerakan yang bersifat cepat dan mengandalkan kekuatan. Ketidaksiapan ini dikarenakanotot letih atau masih kaku. Resiko terjadinya cidera tadi dapat kita kurangi dengan persiapan tubuh yang baik.
Pemanasan dan peregangan merupakan kegiatan untuk mempersiapkan tubuh dengan baik sebelum melakukan olah raga renang
Fungsi pemanasan sebenarnya sangat banyak, namun yang paling penting antara lain :
  • Meningkatkan suhu tubuh
  • Meningkatkan metabolisme tubuh sehingga organ penting seperti jantung dan paru-paru siap menghadapi kebutuhan akan tingginya metabolism saat berolah raga
  • Meningkatkan sirkulasi darah ke seluruh tubuh termasuk otot aktif, sehingga suplai oksigen, zat gizi dan elektrolit dapat terpenuhi selama berolah raga
  • Mengurangi ketegangan otot
Fungsi dari Peregangan adalah meningkatkan kelenturan otot sehingga dapat melakukan gerakan secara optimal tanpa terjadinya cidera.
Mana yang lebih dulu Peregangan atau Pemanasan ?
Pemanasan dianjurkan untuk dilakukan terlebih dahulu sebelum peregangan. Hal ini dikarenakan melakukan peregangan pada otot yang belum panas justru dapat menyebabkan cidera.
Dalam melakukan pemanasan, prinsip dasarnya adalah memanaskan tubuh. Melakukan pemanasan yang berlebihan justru dapat menyebabkan cidera, oleh sebab itu hindari gerakan-gerakan yang bersifat cepat atau mengandalkan kekuatan otot. Lamanya pemanasan biasanya sekitar 5 -15 menit, namun indicator yang sebenarnya adalah saat kita mulai mengeluarkan keringat.
Teknik pemanasan yang sederhana adalah
  • berjalan kemudian dilanjutkan dengan jogging
  • berlari di tempat
  • melompat-lompat
  • Jangan melakukan lari sprint
  • Hati-hati saat melakukan jogging di pinggir kolam, karena lantai yang licin
Setelah melakukan pemanasan, barulah dilanjutkan dengan peregangan.  Peregangan yang sering dilakukan adalah gerakan yang bersifat statis, yaitu dengan mempertahankan otot pada satu posisi selama beberapa saat.  Peregangan dilakukan pada otot-otot aktif tertentu tergantung jenis olah raganya. Di dalam olah raga renang, hampir melibatkan semua otot terutama otot-otot alat gerak sehingga lakukan peregangan secara umum mulai dari otot leher sampai dengan otot kaki.
Persiapan tubuh yang cukup akan meningkatkan manfaat dari olah raga. Jadi, jangan lupa pemanasan dan peregangan sebelum berolah raga.

Penanganan Kram

Dalam olah raga renang, sering kita mengalami kejang otot atau yang sering kita sebut kram (cramp). Oleh sebab itu pengetahuan tentang prinsip penanganan kram adalah wajib bagi seorang perenang, karena masih sering kita jumpai kesalahan dalam penanganannya.
Apakah itu kram ?
Kram adalah kejang (spasm) otot yang bersifat mendadak dan terasa sangat sakit. Kram dapat disebabkan oleh banyak hal, antara lain :
  • Otot yang kelelahan
  • Penggunaan otot yang berlebihan
  • Kurangnya elektrolit tubuh (Ca dan K) karena keluar melalui keringat
  • Penumpukan asam laktat ( hasil metabolisme di otot)
  • Terganggunya oksigenisasi jaringan otot
  • Terganggunya sirkulasi darah ke jaringan otot
Pada perenang kram sering terjadi di :
  • Otot tungkai bawah bagian belakang (otot betis)
  • Otot punggung kaki –> biasanya terjadi karena gerakan yang tidak sempurna saat renang menggunakan fin (sepatu katak)
  • Otot tungkai atas (paha) bagian depan maupun belakang.
Penanganan
Prinsip dasar penanganan kram adalah meregangkan otot berlawanan dengan arah kejang. Ditambah dengan pijatan pada otot yang kram untuk membantu pelemasan otot sehingga sirkulasi oksigen, elektrolit dan zat metabolik menjadi lancar.
Peregangan otot yang kram dilakukan secara perlahan, jika sakit jangan di kendurkan tapi pertahankan posisi. Jika nyeri hilang tambah lagi peregangannya. Lakukan sampai nyeri hilang.
Contoh posisi penanganan :
  • Otot betis : luruskan lutut , tekan telapak kaki ke arah punggung kaki. Lakukan pemijatan pada otot betis
  • Otot punggung kaki : tekan punggung kaki dan jari kaki ke arah telapak kaki (sehingga seperti penari balet). Lakukan pemijatan pada otot punggung kaki
  • Otot Paha belakang : luruskan lutut, angkat tungkai bawah dan lakukan pemijatan
  • Otot paha depan : tekuk lutut dan lakukan pemijatan
Pencegahan
  • Lakukan pemanasan dan peregangan sebelum memulai olah raga
  • Tidur cukup
  • Cukup minum sebelum, saat dan setelah olah raga, jika perlu yang mengandung elektrolit (mis. oralit)
.
.
Sumber Pustaka
  1. Marsden A.K, Moffat C, Scot R. First Aid Manual 6th edition. London : Dorling Kindersley
  2. Kerwin A.   First Aid Handbook . Parragon, 2004
  3. Mayo clinic. Muscle Cramp. Retrieved from http://www.mayoclinic.com/health/muscle-cramp/DS00311
  4. Gornel D. Muscle Cramp of sceletal muscle. Retrieved from http://www.medicinenet.com/muscle_cramps/article.htm

Penanganan Kram Saat Renang

Pada artikel sebelumnya tentang penanganan kram kita sudah membahas tentang definisi, penyebab, pencegahan dan penanganan kram. Namun timbul pertanyaan baru, bagaimana apabila kram tersebut terjadi pada saat kita sedang renang di air yang dalam ?
Kram memang bukan sebuah masalah besar jika kita berada di darat, tapi bila kita sedang di air yang dalam maka kram akan mengancam jiwa kita. Penyebab utama tenggelamnya seorang perenang akibat kram adalah kegagalan dalam mencegah terjadinya panik.
Sering kita lihat ketika perenang mengalami kram, dia akan langsung berusaha ke tepi, sehingga akan terlihat gerakan yang tidak teratur dan laju renangnya pun lambat. Gerakan yang tidak teratur ini disebabkan oleh rasa sakit dan kepanikan perenang. Jika di kolam renang, langsung berusaha ke tepi sesaat terjadi kram mungkin menjadi solusi yang bagus, namun bila open water (danau, sungai, laut) jelas ini bukan solusi yang baik.
Penanganan kram di darat maupun di air sebenarnya memiliki prinsip yang sama yaitu lakukan peregangan . Langkah-langkah yang harus dilakukan saat terjadi kram adalah :
  1. Bersikap tenang dan jangan berusaha ke tepi
  2. Tarik napas dalam dan tahan
  3. Lakukan peregangan dan pemijatan pada otot yang kram
  4. Jangan lakukan gerakan apapun kecuali peregangan (walaupun badan kita tenggelam)
  5. Tarik napas lagi, kemudian lakukan peregangan lagi
  6. Ulangi sampai nyerinya reda
  7. Setelah reda barulah berenang ke tepi, usahakan tidak menggunakan otot yang tadi kram
  8. Setelah di tepi lakukan kembali peregangan sampai otot terasa nyaman
Ada dua posisi utama untuk peregangan di air (untuk otot-otot di ekstremitas bawah), yaitu :
  1. Posisi 1 : Tekuk lutut ke arah dada, dan tarik jari kaki dan telapak kaki ke arah punggung kaki. Posisi ini untuk mengatasi kram pada otot betis dan otot paha bagian belakang
  2. Posisi 2 : Tekuk paha ke belakang, tekuk lutut, tarik jari kaki dan punggung kaki ke arah telapak kaki. Posisi ini untuk mengatasi kram pada otot punggung kaki dan otot paha bagian depan
Latihlah teknik penanganan kram di air ini, karena pada saat terjadi kram yang kita butuhkan adalah gerakan spontan tanpa berfikir, sehingga dapat terhindar dari panik.


Pahami Rasa Takut Anda Terhadap Air

Cukup banyak orang yang berani memasukkan kaki atau badan mereka ke dalam air, namun tidak berani memasukkan wajah mereka ke dalam air. Mengapa ? Jawabannya adalah hidung dan mulut. Kedua organ ini lah yang berhubungan langsung dengan kebutuhan akan bernapas. Selain itu terdapat indra-indra lainnya yang ikut memperbesar rasa takut kita terhadap air yaitu mata dan telinga.
Hidung dan mulut
Hidung dan mulut merupakan pintu paling luar dari saluran pernapasan. Mereka memiliki muara yang sama yang kemudian mengarah ke saluran pernapasan ( trachea ). Oleh sebab itu kita bisa menggunakan keduanya dalam proses bernapas.
Hidung merupakan organ tubuh yang memiliki sensitifitas cukup tinggi terhadap rangsangan dari benda asing. Satu tetes air saja, jika masuk ke dalam lubang hidung sudah cukup untuk membuat rasa yang sangat perih dan menusuk di hidung. Kondisi ini lah yang paling sering menyebabkan kita masuk ke fase panik. Sedangkan mulut tidak se-peka hidung terhadap rangsangan dari benda asing, sehingga tidak akan menjadi masalah jika kemasukan air.
Untuk mengatasi kendala ini, maka latihlah untuk menarik napas melalui mulut dan menghembuskannya melalui hidung. Latih juga teknik adaptasi pernapasan yang lain sehingga anda semakin merasa nyaman di air. Latih teknik napas ini setiap kali memasuki kolam.
Mata
Seperti hidung, mata pun memiliki kepekaan yang cukup tinggi terhadap rangsangan benda asing. Selain rasa perih, mata juga dipersenjatai dengan sebuah gerakan reflek yaitu reflek kornea. Jika ada benda asing menyentuh kornea kita, maka secara otomatis kelopak mata akan menutup. Hal ini berlaku juga untuk air. Sebenarnya ini merupakan reflek alami mata untuk menghindari mata dari benda asing yang berbahaya.
Kepekaan rangsangan dapat kita kurangi dengan membiasakan diri untuk membuka mata di dalam air. Tentu saja apabila kualitas air tempat kita berenang tidak begitu baik, jangan memaksakan diri untuk membuka mata. Menggunakan kacamata renang merupakan solusi yang bijaksana.
Mengapa mata harus terbuka ?
Pernahkah anda memasuki sebuah ruangan yang belum anda kenal dan gelap gulita, kemudian anda merasa sesak napas seakan-akan sedang memasuki ruangan yang sempit. Padahal ketika lampu dinyalakan ternyata ruangannya besar. Rasa sesak napas tadi merupakan manifestasi dari perasaan cemas , belum lagi bayangan yang aneh-aneh muncul di dalam pikiran kita sehingga menambah rasa cemas. Hal ini juga berlaku jika kita di dalam air. Melihat suasana di dalam air merupakan syarat mutlak dalam proses adaptasi.
Telinga
Tidak sedikit orang yang ragu untuk berenang karena takut telinga kemasukan air. Mereka khawatir air yang masuk ke dalam telinga akan masuk ke bagian dalam telinga sehingga mengganggu pendengaran. Untuk menjawab pertanyaan ini silahkan melihat gambar di bawah.
Anatomi telinga (gambar milik virtualmedicalcentre.com)
Kita lihat bahwa organ dalam telinga tidak berhubungan langsung dengan udara luar karena dibatasi oleh sekat yang kita sebut gendang telinga ( ear drum ), sehingga air yang masuk ke lubang telinga tidak bisa masuk ke organ dalam telinga. Kecuali pada orang-orang yang gendang telinganya sudah robek. Pada keadaan ini penggunaan ear plug akan sangat membantu.
Rasa takut
Pada dasarnya perasaan takut terhadap air karena kita menghadapi lingkungan yang baru. Saat di dalam air, kita akan melihat hal yang berbeda, kita akan mendengarkan hal yang berbeda, kita akan merasakan sensasi yang berbeda. Hal-hal yang berbeda inilah yang sering meningkatkat kecemasan.
Pawang macan bisa mengatasi rasa takutnya terhadap macan asuhannya karena beliau kontak langsung dengan si macan untuk mempelajari dan memahami karakter dari si macan. Kapan dia lapar, kapan dia ganas, kapan dia birahi tinggi dan bagaimana menaklukkannya.
Begitu juga air. Jika kita ingin memahami air maka harus berada di dalam air, jangan melihat hanya dari permukaan saja. Masukkan wajah anda kedalam air, dan nikmati perbedaan yang kita rasakan. Jangan kaget bila perbedaan yang kita rasakan itu membuat kita jadi ketagihan.